MANAJEMEN
PEMASARAN
DISUSUN OLEH
Makmur Syam
STB.
B2B1 14 0005
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKONOMI
2015
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sebagaiman
kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan,
transaksi ataupun perdagangan. American Marketing Association, mengartikan
pemasaran sebagai berikut: Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan
arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.
Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak
memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan
definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing
Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih
luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan
menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok
lainnya.
1.2.
Rumusan
Masalah
a.
Menjelaskan Definisi Pemasaran
b.
Menjelaskan Manajemen Pemasaran
c.
Menjelaskan Konsep Pemasaran
d.
Menjelaskan Sistim dan Peranan Pemasaran
II. PEMBAHASAN
2.1.
Definisi
Pemasaran
Definisi
Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Dengan pemasaran perusahaan berusaha
menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran adalah memilih
dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan
organisasi.
2.2. Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan
pelaksanaan rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan
kemampuan untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka panjang maka
dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan rencana
tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilakukan
setiap hari kepada para bawahan.
Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok,
yaitu :
1.
Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan
2.
Melaksanakan
rencana tersebut
3.
Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana
tersebut dalam pelaksanaannya. (untuk
mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk mengendalikan aktivitas).
Sehingga
yang dimaksud dengan manajemen pemasaran,
menurut Philip Kotler adalah : Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan
pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk
membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan
sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan untuk
menjalankan rencana. Fungsi pengawasan
adalah untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi
penyimpangan.
2.3. Konsep Pemasaran
Falsafah
konsep pemasaran bertujuan memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan
dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan tersebut. Meskipun
orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep
itu perlu dilaksanakan. Karena dapat meningkatkan penjualan dengan :
·
Membuat
barang yang mudah penggunaannya
·
Mudah
pembeliaannya
·
Mudah
pemeliharaannya
Penggunaan
konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang
dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu :
·
Orientasi
konsumen / pasar / pembeli
·
Volume
penjualan yang menguntungkan
·
Koordinasi
dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
Pada
dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini harus :
a. Menentukan kebutuhan pokok dari
pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi
b.
Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam
penjualannya
c. Menentukan produk dan program
pemasarannya
d. Mengadakan penelitian pada konsumen,
untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku
mereka
e. Menentukan dan melaksanakan strategi
yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang
murah atau model yang menarik.
Jadi,
secara definitif dapat dikatakan bahwa Konsep
pemasaran adalah :
Sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
2.4. Sistem Pemasaran
Dalam
sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling
berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor
tersebut adalah :
·
Organisasi
yang melakukan tugas-tugas pemasaran
·
Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
·
Pasar
yang dituju
·
Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus)
antara organisasi pemasaran dan pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar,
agen pengangkutan, dan lain-lain
·
Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi,
kondisi perekonomian, faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan.
Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan sebagai :
Kumpulan
lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan
faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
2.5. Peranan
Pemasaran
Pemasaran
merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh
kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai
suatu produk antara penjual dan pembeli.
·
Kebutuhan : segala
kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan
lainnya
·
Keinginan :
Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan
bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya
·
Permintaan
: akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk digarap, misalnya,
makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.
Beberapa istilah yang penting dalam konteks pemasaran
adalah :
1.
Produk (barang, jasa, ide) :
Segala hasil kerja manusia yang dapat
ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide.
2.
Nilai :
Perkiraan konsumen atas suatu produk
untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan
3.
Biaya :
Harga
yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
4.
Kepuasan :
Seberapa puas konsumen atas produk
yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan,
5.
Pasar :
Tempat yang berisi semua pelanggan
potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.
Perkembangan
konsep pemasaran :
1.
Konsep
produksi : jumlah banyak dengan harga murah
2.
Konsep
produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen
3.
Konsep
penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal
konsumen (laba dari volume penjualan)
4. Konsep
pemasaran : harus ada
aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari kepuasan pelanggan)
Konsep
pemasaran beroriemtasi pada masyarakat : turut
memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar
III. KESIMPULAN
Perencanaan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain
itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut
agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat
diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen.
Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan
suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan
dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh
faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural
dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan
organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan,
struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran
tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan
konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).