Selasa, 02 Oktober 2012


ANALISA PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG
DI DESA WAWOLEMO, KECAMATAN PONDIDAHA, KABUPATEN KONAWE



 















OLEH
Syam smart







JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA
SMK-SPP NEGERI WAWOTOBI
KONAWE
2012







I.              PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Pertanian merupakan sector terbesar dalam hamper setiap ekonomi Negara berkembang sector ini menyediakan pangan bagi sebagian besar penduduknya dan memberikan lapangan pekerjaan, an juga dapat dimanfaatkan menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN). Transpormasi structural perekonomian Indonesia menuku kearah yang industrialisasi tidak dengan sendirinya menetapkan nuansa agraris. Berbagai teori pertumbuhan ekonomi klasik menunjukan bahwa sukses pengembangan sector industrialisasi disuatu Negara selau diiringi dengan perbaikan produktivitas dan pertumbuhan berkelanjutan disektor pertanian. Selain menyediakan kebutuhan pangan bagi penduduk serta menyerap tenaga kerja, sector pertanain merupakan pemasok bahan baku bagi sector industry  dan menjadi sector industry dan menjadi sumber penghasil devisa.
Hingga saat ini, sector pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk dan tenaga kerja yang diserap dalam sector pertanian, mencapai 42, 3 juta orang  atau sekitar 44,5 %dari total tenaga kerja nasional. Berhasil tidaknya pembangunan pertanian akan meningkatkan kesejatraan hidup petani dan masyarakat pedesaan yangh berarti pula meningkatkan taraf hidup sebagian golongan masyarkat Indonesia.
Dalam rangka pembangunan pertanian, pemerintah bergiat meningkatkan pembangunan pertanian di Indonesia khususnya di kabupaten Konawe. Tujuan pembangunan tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan. Upaya meningkatkan pendapatan adalah sangat penting namun tidak berjalan sendiri. Perlu disertai perombakan berbagai segi kehidupan masyarakat, supaya pembangunan meniadakan ketimpangan, megurangi ketidak merataan dan menghalau kemiskinan petani pada khususnya. Indonesia merupakan Negara yang tropis dan kaya akan jenis tanaman palawija. Iklim Indonesia memungkinkan untuk tumbuh suburnya berbagai jenis tanaman, buah-buahan dan palawija (Michael P. Todaro. 1989).
Kecamatan Pondidaha merupakan penghasil jagung terbesar di kabupaten Konawe dapat dilihat dari hasil produksi jagung yang dihasilkan meningkat tiap musim panennya. Rata-rata satu hektar lahan menghasilkan sekitar 5 ton perhektar, sedangkan areal tanam jagung dikecamatan Pondidaha sekitar 5.000 Ha. Jika produksi perhektar rata-rata 4 ton, produksi jagung desa wawolemo mencapai 44 ton pada satu kali musim panen.
Tanaman jagung sebagai usahatani yang pengusahaanya dilakukan secara intensif oleh petani untuk mendapatkan hasil yang maksimal, namun demikian masih banyak kendala-kendala yang dihadapi petani. Persoalan-persoalan dalam ekonomi pertanian tersebut antara lain : jarak antara waktu yang lebar antara pendapatan dan pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam pertanian, karena pendapatan yang diterima hanya pada setiap musim panen saja, padahal pengeluaran harus dikeluarkan setiap hari. Pembiayaan pertanian juga menjadi kendala melaratnya petani dan terlibatnya kepada hutang. Tekanan penduduk pertanian , dimana pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan jumlah produksi tani
(Mubiyarto, 1993).
Jagung merupakan komoditas yang dapat diandalkan peranan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan menjadi BBN. Peningkatan produksi jagung sangat diharapkan untuk memenuhi permintaan jagung darin dalam ataupun luar negeri, untuk itu perlu perbaikan seperti :
1.    Peningkatan penanaman jagung dibeberapa lahan yang cocok untuk penanaman jagung atau dapat dikatakan sebagai pemanfaatan lahan untuk produksi jagung.
2.    Penggunaan bibit unggul hyibrida dan memperhatikan pemupukan
3.    Peningkatan persepsi atau status social tanaman jagung.
4.    Perhatian pemerintah dalam pemanfaatan jagung sebagai biodisell, ,dengan peningkatan teknologi.
Masalah konsumsi pangan dan pemenuhannya, merupakan hal yang penting dan sensitive dalam dinamika kehidupan social. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mencukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Pemanfaatan jagung untuk ethanol di Indonesia, akan membawa dampak bagi pasar jagung untuk bahan pangan. Jika jagung digunakan secara missal untuk memproduksi biofuell, maka harga bias tidak karuan. Untuk itu peningkatan produksi jagung menjadi prioritas utama dalam program pemerintah 2011 mencapai swasembada jagung.
Dari kacamata ekonomi Makro, dapat dilihat bahwa seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil buah-buahan dan tanaman palawija, namun tidak semua usahatani tersebut merupakan daerah sentral produksi tanaman yang berkulitas, hamper seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil jagung. Hal ini karena iklim Indonesia yang cocok untuk pengembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisa Pendapatan Usahatani Jagung Di Desa Wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe”

1.2      Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang menjadi pokok permasalahan adalah :
1.    Bagaimana pengaruh pupuk jagung terhadap pendapatan petani jagung di Kecamatan Pondidaha.
2.    Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan petani jagung di Kec. Pondidaha.
3.    Bagaimana pengaruh luas lahan jagung terhadap pendapatan petani jagung di Kecamatan Pondidaha.

1.3      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.    Untuk mengukur seberapa besar pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan petani jagung.
2.    Untuk mengukur seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan petani jagung.
3.    Untuk mengukur seberapa besar pengaruh luas lahan produksi terhadap pendapatan petani jagung.

1.4      Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah :
1.    Sebagai bahan informasi bagi petani Jagung dalam mengembangkan usaha taninya
2.    Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan para pengambil keputusan dalm pengembangan usaha tani jagung.
3.    Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkannya
























II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembangunan Pertanian
2.1.1 Definisi Pembangunan Pertanian
            Pembangunan pertanian disuatu daerah dilakukan dengan mengusahakan agar senantiasa menciptakan perubahan-perubahan sosial. Dalam arti kata masyarakat diajak maju, sehingga dapat lebih pandai. Dengan perubahan social semacam itu produktifitas segala bidang kegiatan dan ditambah dengan sarana-sarana ekonomis maka proses pembangunan dapat berjalan lancer. Apabila suatu penduduk daerah berusaha dibidang pertanian, atau menjadi peternak, ada yang menanam pohon dan seterusnya, maka perubahan social penduduk terutama didaerah pada segi-segi pertanian meningkat. Gairah dan semangat bekerja dalam berusaha tani meningkat pula.
            Untuk tercapainya pembangunan pertanian, Mosher (1984) mengidentifikasi bahwa terdapat 5 syarat mutlak dan 5 syarat pelancar pembangunan pertanian antara lain :
1.    Adanaya pasar untuk hasil-hasil usaha tani
2.    Teknologi yang senantiasa berkembang
3.    Tersedianya bahan-bahan dan alat produksi secara local
4.    Adanya perangsang produksi bagi petani
5.    Tersediannya pengangkutan yang lancer dan kontinyu.
Sedangkan pelancar yang dimaksud Mosher adalah :
1.      Pendidikan pembangunan
2.      Kegiatan gotong royong petani
3.      Perbaikan danperluasan areal pertanian
4.      Perencanaan nasional pembangunan pertanian

2.1.2 Pengertian Pertanian Dan Produksi
            Definisi pertanian menurut A.T Mosher
Pertanian adalah sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan atas pertumbuhan  tanaman dan hewan, para petani mengatur dan menggiatkan pertumbbuhan tanaman dan hewan itu dalam usaha taninya. Kegiatan produksi dalam setiap usaha tani merupakan suatu kegiatan produksi dalam setiap usaha tani merupakan aspek penting.
            Dari definisi diatas dapat ditarik pengertian bahwa pertanian adalah suatu tempat yang dipergunakan petani untuik mengusahakan agar tanaman dan hewan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia terutama sebagi sumber penghidupan.
Definisi ilmu pertanian menurut, Mubiyarto adalah :
“ ilmu ekonomi pertanian adalah ilmu-ilmu kemasyarakatan (social sciense), ilmu yang mempelajari prilaku serta upaya dalam berhubungan anatar manusia. Perilaku yang dipelajari bukan hanya mengenai perilaku manusia secara sempit, misalnya perilaku petani dalam kehidupan pertaniannya, tetapi mencakup persoalan ekonomi lainnya yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi petani atau kelompok-kelompok petani”.
            Dari definisi ekonomi pertanian diatas maka analisis ekonomi perusahaan pengolahan hasil pertanian, perdagangan internasioanl atas hasil-hasil pertanian, kebijaksanaan pertanian hukum-hukum dan hak-hak pertanahantermasuk bidang-bidangyang harus dipelajari oleh ekonomi pertanian.

2.1.3 Peranan Sector Pertanian Dalam Pembangunan Pertanian
Tujuan pembangunan nasional adalah adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila. Dalam rangka pembangunan nasional itu, tujuan pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejatraan petani melalui kebutuhan pangan masyarakat yang terus meningkat dalam upaya memantapkan swasembada pangan dan perbaikan gizi            (Achmad Affandi, 2)
Sepanjang sejarah pembangunan Indonesia, kedudukan dan peranan sector pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian nasioanal. Hal ini dapat ditunjukan  dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sector pertanian.
Pertanian merupakan sector yang memegang peranan penting atau sector dominan sehingga sejak 1 april 1969 negara Indonesia menjadikansektor pertanian sebagai prioritas pembangunan ekonominya
Sector pertanian mendapat prioritas utama karena sektorini ditinjau dari berbagai segimemang merupakan sector yang dominan dalam ekonomi nasional. Peranannya dalam penyediaan lapangan pekerjaan pada penduduk bertambah dengan cepat dan kotribusinya dalam penghasilan devisa dan lain-lain.

2.1.4 Usaha Tani Indonesia
            Indonesia merupakan Negara pertanian. Artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonmian nasional. Hal ini dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sector pertanian.
            Ditinjau dari sudut ppembangunan pertanian hal yang terpenting mengenai usahatani adalah bahwa usahatani hendaknya senantiasa berubah, baik dalam ukuran maupun susunannya. Untuk memanfaatkan metode usaha tani yang cocok bagi pertanian yang masih pyrimitif bukanlah corak yang paling produktif apabila sudah tersedia metode-metode yang modern (Mubiyarto, 12).

2.1.5 Potensi Usaha Produksi Jagung
            Prospek usahatani tanaman jagung cukup cerah apabila dikelolah secara intensif dan komersial berpola agribisnis permintaan pasar dalam negeri dan berpeluang ekspor komoditas jagung cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan

2.2  Pendapatan

2.2.1 Pengertian Pendapatan
            Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep pokok yang paling sering digunakan yaitu melalui tingkat pendapatan. Pendapatan kekayaan tau jazayang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi Winardi, 1998 : 2)
            Dengan kata lain pendapatan dapat juga diuraikan sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima pekerja, buruh atau rumah tangga, baik berupa fisik maupun non fisikselama ia melakukan kegiatan usahatani. Setiap orang yang bekerja akan berusaha untuk memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimum agar bias memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.2.2 Teori Pendapatan
            Dalam ekonomi modernterdapat dua cabangutama teori, yaitu teori harga dan teori pendapatan. Teori pendapatan termasuk dalam ekonomi makro, yaitu teori yang mempelajari tentang  :
1.    Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen
2.    Investasi dunia usaha
3.    Pembelian yang dilakukan pemerintah.
Pendapatan atau income masyarakat adalah hasil penjualan dari factor-faktor produksi yang dimilikinya pada sector produksi dan sector ini membeli factor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar factor produksi. Harga factor produksi dipasar ditentukan oleh tarik-menarik antara penawaran dan permintaan.
Dengan demikian biaya alokasi turun dan mempunyai pengaruh terhadap profit atau laba, misalnya jumlah alokasi pada suatu bidang kerja tertentu yang selama ini dikerjakan oleh banyak orang dapat dikerjakan oleh lebih sedikit orang. Ini berarti ada penggunaan biaya untuk gaji atau upah karyawan. Dengan demikian total biaya berkurang dengan turunya total biaya ini cateris paribus, profit secara otomatis meningkat. Kenaikan ini dapat diilustrasikan sebagai berikut         (Kadariah, 1994 :17 )



= TR-TC
Ket :
TR = Total Revenue (TR=PxC)
TC  = Total Cost ( TC= FC+VC )

2.3 Kerangka Pemikiran.
            Pengelolaan usaha tani merupakan suatu sistemik yang terkait, dimana adanya input, proses, dan output. Factor-faktor produksi yang terdiri dari lahan, modal untuk pembiayaan saran produksi serta tenaga kerja, yang seluruhnya ditujukan untuk proses produksi hingga akan menghasilkan output. Semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output di sebut biaya produksi.
            Kepemilikan lahan dan biaya produksi sangat mempengaruhi perkembangan usaha tani jagung. Hal ini dikarenakan semaikn luas lahan serta semakin besar modal yang dimiliki oleh petani, maka akan semakin besar potensi petani tersebut untuk mengembangkan usaha tani jagung.
            Sarana produksi seperti bibit, pupuk, pestisida, serta upah tenaga kerja yang digunakan didalam usaha tani jagung akan memiliki pengaruh terhadap produksi atau output yang dihasilkan pengunaan berbaga sarana poroduksi tersebut haruslah efektif dan efisien sehinga akan  dapat mengurangi biaya produksi tetapi meningkatkan hasil produksi/output
            Output atau produksi yang dihasilkan dari usahatani jagung jika dikalikan dengan harga jual akan menghasilkan penerimaan usaha tani, dan selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya produksi inilah yang disebut dengan pendapatan usahatani. Dengan melihat pendapatan yang diperoleh dalam suatu usahatani jagung akan diketahui layak tidaknya usaha tani petani Jagung tersebut untuk dilaksanakan.




2.4 Hipotesis Penelitian

            1. Usaha Tani jagung layak untuk diusahakan didaerah penelitian
            2. biaya pemasaran dan share margin berbeda-beda pada setiap saluran                 pemasaran jagung di daerah penelitian
            3. harga ditingkat pedagang atau konsumen berpengaruh positif terhadap                 harga ditingkat petani           
































III. METODE PENELITIAN

1.1   Metode Penentuan Daerah Penelitian
            Daerah penelitian ditentukan oleh secara purvosive yaitu di Desa wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Daerah penelitian ditentukan dengan pertimbagan bahwa didaerah penelitian tersebut merupakan sentral produksi tanaman jagung
1.2   Metode Pengambilan Sampel
1.2.1      Petani
Pengambilan sampel untuk petani dilakukan dengan metode sensus yaitu dengan mewawancarai seluruh petani jagung yang terdapat didaerah penelitian. Jumlah populasi petani jagung didaerah penelitian adalah sebanyak 42 kk
1.2.2      Pedagang
Penentuan sampel untuk pedagang dilakukan dengan metode Simple Random Sampling yaitu dengan mengambil sampel petani secara acak yang mewakili tiap-tiap komponen sampel pedagang. Jumlah sampel untuk pedagang pengumpul  sebanyak 1 sampel, pedagang besar 1 sampel dan pedagang pengecer sebanyak 2 sampel
1.3   Metode Pengumpulan Data
            Data dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data skunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani dengan pedagang responden dengan menggunakan kuisioner (daftar Pertanyaan) yang telah dipersiapkan, sedangkan data skunder diperoleh melalui kantor atau instansi yang terkait seperti Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Konawe, Badan Pusat Statistic (BPS), Kantor kecamatan Pondidaha dan Kantor Kepala Desa Wawolemo
1.4   Metode Analisis data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.    Masalah 1, Tujuan 1 digunakan alat analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati keadaan teknologi budidaya yangh dilakukan petani dan ketersediaan input produksi (bibit, obat-obatan, dan tenaga kerja) didaerah penelitian
2.    Masalah 2, hipotesis 1 dianalisis dengan tabulasi sederhana untuk melihat besarnya produktifitas lahan, analisis penerimaan, biaya, usahatani jagung, pendapatan usaha tani jagung, dan pendapatan keluarga dan kelayakan usaha tani jagung didaerah penelitian yaitu sbb :
N =
            Dimana :
            n = Ukuran Sample
            N = ukuran populasi
E = Nilai Kritis (batasan ketelitian / persen kelonggaran ketidaktelitian karena        kesalahan pengambilan keputusan sampel dan pupulasi)

1.5   Definisi Dan Batasan Oprasional
untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan batasan oprasional sbb :
1.    petani tanaman Jagung adalah petani yang mengusahakan tanaman Jagung mulai dari penanaman hingga panen
2.    Usahatani adalah suatu usaha untuk mengelolah lahan lahan untuk penanaman tanaman Jagung
3.    Criteria kelayakan adalah criteria yang menggunakan dalam pelaksanaan suatu usaha tani untuk menukur apakah usahatani itu layak atau tidak layak untuk dilaksanakan
4.    Analisis usaha tani Jagung adalah suatu analisis yang mengenai struktur biaya dan produksi dari suatu usahatani Jagung
5.    Factor produksi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi untuk menghasilkan Output.
6.    Biaya produksi adalah  seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani selama proses produksi masih berlangsung
7.    Produksi adalah seluruh hasil usahatani Jagung.
8.    Penerimaan adalah pendapatan kotor yang diterima dari suatu usaha tani Jagung
9.    Pendapatan lebih adalah selisih antara penerimaan dari usahatani tanaman Jagungdengan total biaya produksi usahatani tanaman Jagung
10.  Pemasaran adalah segala kegiatan dalam usaha yang berhubungan dengan penyaluran produksi fisik komoditi Jagung
11.  Biaya pemasaran adalah segala biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga pemasaran (dalam hal ini adalah pedagang) dalam penyaluran Jagung dari petani ke konsumen akhir
1.6   Batasan Oprasional
1.    Petani  sampel adalah petani yang mengusahakan tanaman Jagung.
2.    Analisis ekonomi yang dilakukan adalah pada usahatani Jagung
3.    Pedagang sampel adalah pedagang yang memasarkan komoditi tanaman Jagung
4.    Daerah penelitian adalah Desa Wawolemo, Kec. Pondidaha, Kab. Konawe.
5.    Waktu penelitian adalah Tahun 2011