ANALISA PENDAPATAN USAHATANI
JAGUNG
DI DESA WAWOLEMO, KECAMATAN
PONDIDAHA, KABUPATEN KONAWE
OLEH
Syam
smart
JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN
PANGAN & HORTIKULTURA
SMK-SPP NEGERI WAWOTOBI
KONAWE
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pertanian merupakan sector terbesar dalam
hamper setiap ekonomi Negara berkembang sector ini menyediakan pangan bagi
sebagian besar penduduknya dan memberikan lapangan pekerjaan, an juga dapat
dimanfaatkan menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN). Transpormasi structural perekonomian
Indonesia menuku kearah yang industrialisasi tidak dengan sendirinya menetapkan
nuansa agraris. Berbagai teori pertumbuhan ekonomi klasik menunjukan bahwa
sukses pengembangan sector industrialisasi disuatu Negara selau diiringi dengan
perbaikan produktivitas dan pertumbuhan berkelanjutan disektor pertanian.
Selain menyediakan kebutuhan pangan bagi penduduk serta menyerap tenaga kerja,
sector pertanain merupakan pemasok bahan baku bagi sector industry dan menjadi sector industry dan menjadi sumber
penghasil devisa.
Hingga saat ini, sector pertanian masih
memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, hal ini dapat dilihat
dari banyaknya jumlah penduduk dan tenaga kerja yang diserap dalam sector
pertanian, mencapai 42, 3 juta orang
atau sekitar 44,5 %dari total tenaga kerja nasional. Berhasil tidaknya
pembangunan pertanian akan meningkatkan kesejatraan hidup petani dan masyarakat
pedesaan yangh berarti pula meningkatkan taraf hidup sebagian golongan
masyarkat Indonesia.
Dalam rangka pembangunan pertanian, pemerintah
bergiat meningkatkan pembangunan pertanian di Indonesia khususnya di kabupaten
Konawe. Tujuan pembangunan tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan. Upaya
meningkatkan pendapatan adalah sangat penting namun tidak berjalan sendiri.
Perlu disertai perombakan berbagai segi kehidupan masyarakat, supaya
pembangunan meniadakan ketimpangan, megurangi ketidak merataan dan menghalau
kemiskinan petani pada khususnya. Indonesia merupakan Negara yang tropis dan
kaya akan jenis tanaman palawija. Iklim Indonesia memungkinkan untuk tumbuh
suburnya berbagai jenis tanaman, buah-buahan dan palawija (Michael P. Todaro. 1989).
Kecamatan Pondidaha merupakan penghasil jagung
terbesar di kabupaten Konawe dapat dilihat dari hasil produksi jagung yang
dihasilkan meningkat tiap musim panennya. Rata-rata satu hektar lahan
menghasilkan sekitar 5 ton perhektar, sedangkan areal tanam jagung dikecamatan
Pondidaha sekitar 5.000 Ha. Jika produksi perhektar rata-rata 4 ton, produksi
jagung desa wawolemo mencapai 44 ton pada satu kali musim panen.
Tanaman jagung sebagai usahatani yang
pengusahaanya dilakukan secara intensif oleh petani untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, namun demikian masih banyak kendala-kendala yang dihadapi
petani. Persoalan-persoalan dalam ekonomi pertanian tersebut antara lain :
jarak antara waktu yang lebar antara pendapatan dan pengeluaran dan penerimaan
pendapatan dalam pertanian, karena pendapatan yang diterima hanya pada setiap
musim panen saja, padahal pengeluaran harus dikeluarkan setiap hari. Pembiayaan
pertanian juga menjadi kendala melaratnya petani dan terlibatnya kepada hutang.
Tekanan penduduk pertanian , dimana pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan
jumlah produksi tani
(Mubiyarto, 1993).
Jagung merupakan komoditas yang dapat
diandalkan peranan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan menjadi BBN.
Peningkatan produksi jagung sangat diharapkan untuk memenuhi permintaan jagung
darin dalam ataupun luar negeri, untuk itu perlu perbaikan seperti :
1.
Peningkatan
penanaman jagung dibeberapa lahan yang cocok untuk penanaman jagung atau dapat dikatakan
sebagai pemanfaatan lahan untuk produksi jagung.
2.
Penggunaan
bibit unggul hyibrida dan memperhatikan pemupukan
3.
Peningkatan
persepsi atau status social tanaman jagung.
4.
Perhatian
pemerintah dalam pemanfaatan jagung sebagai biodisell, ,dengan peningkatan
teknologi.
Masalah konsumsi pangan dan pemenuhannya,
merupakan hal yang penting dan sensitive dalam dinamika kehidupan social. Oleh
karena itu pemerintah terus berupaya mencukupi kebutuhan pangan dari produksi
sendiri dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Pemanfaatan jagung untuk ethanol di Indonesia, akan membawa
dampak bagi pasar jagung untuk bahan pangan. Jika jagung digunakan secara
missal untuk memproduksi biofuell, maka harga bias tidak karuan. Untuk itu
peningkatan produksi jagung menjadi prioritas utama dalam program pemerintah
2011 mencapai swasembada jagung.
Dari kacamata ekonomi Makro, dapat dilihat
bahwa seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil buah-buahan dan
tanaman palawija, namun tidak semua usahatani tersebut merupakan daerah sentral
produksi tanaman yang berkulitas, hamper seluruh wilayah Indonesia merupakan
daerah penghasil jagung. Hal ini karena iklim Indonesia yang cocok untuk
pengembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisa Pendapatan Usahatani Jagung Di Desa Wawolemo, Kecamatan
Pondidaha, Kabupaten Konawe”
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang
menjadi pokok permasalahan adalah :
1.
Bagaimana
pengaruh pupuk jagung terhadap pendapatan petani jagung di Kecamatan Pondidaha.
2.
Bagaimana
pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan petani jagung di Kec.
Pondidaha.
3.
Bagaimana
pengaruh luas lahan jagung terhadap pendapatan petani jagung di Kecamatan
Pondidaha.
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan petani
jagung.
2.
Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan petani
jagung.
3.
Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh luas lahan produksi terhadap pendapatan petani
jagung.
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat
penelitian adalah :
1.
Sebagai
bahan informasi bagi petani Jagung dalam mengembangkan usaha taninya
2.
Sebagai
bahan informasi bagi pemerintah dan para pengambil keputusan dalm pengembangan
usaha tani jagung.
3.
Sebagai
bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkannya
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pembangunan Pertanian
2.1.1
Definisi Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian disuatu daerah
dilakukan dengan mengusahakan agar senantiasa menciptakan perubahan-perubahan
sosial. Dalam arti kata masyarakat diajak maju, sehingga dapat lebih pandai.
Dengan perubahan social semacam itu produktifitas segala bidang kegiatan dan
ditambah dengan sarana-sarana ekonomis maka proses pembangunan dapat berjalan
lancer. Apabila suatu penduduk daerah berusaha dibidang pertanian, atau menjadi
peternak, ada yang menanam pohon dan seterusnya, maka perubahan social penduduk
terutama didaerah pada segi-segi pertanian meningkat. Gairah dan semangat
bekerja dalam berusaha tani meningkat pula.
Untuk tercapainya pembangunan
pertanian, Mosher (1984) mengidentifikasi bahwa terdapat 5 syarat mutlak dan 5
syarat pelancar pembangunan pertanian antara lain :
1. Adanaya pasar untuk hasil-hasil usaha
tani
2. Teknologi yang senantiasa berkembang
3. Tersedianya bahan-bahan dan alat
produksi secara local
4. Adanya perangsang produksi bagi petani
5. Tersediannya pengangkutan yang lancer
dan kontinyu.
Sedangkan pelancar yang dimaksud Mosher adalah :
1.
Pendidikan
pembangunan
2.
Kegiatan
gotong royong petani
3.
Perbaikan
danperluasan areal pertanian
4.
Perencanaan
nasional pembangunan pertanian
2.1.2 Pengertian Pertanian Dan
Produksi
Definisi pertanian menurut A.T Mosher
Pertanian
adalah sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan atas pertumbuhan tanaman dan hewan, para petani mengatur dan
menggiatkan pertumbbuhan tanaman dan hewan itu dalam usaha taninya. Kegiatan
produksi dalam setiap usaha tani merupakan suatu kegiatan produksi dalam setiap
usaha tani merupakan aspek penting.
Dari definisi diatas dapat ditarik
pengertian bahwa pertanian adalah suatu tempat yang dipergunakan petani untuik
mengusahakan agar tanaman dan hewan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan manusia terutama sebagi sumber penghidupan.
Definisi
ilmu pertanian menurut, Mubiyarto adalah
:
“ ilmu
ekonomi pertanian adalah ilmu-ilmu kemasyarakatan (social sciense), ilmu yang mempelajari prilaku serta upaya dalam
berhubungan anatar manusia. Perilaku yang dipelajari bukan hanya mengenai
perilaku manusia secara sempit, misalnya perilaku petani dalam kehidupan
pertaniannya, tetapi mencakup persoalan ekonomi lainnya yang langsung maupun
tidak langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi petani atau
kelompok-kelompok petani”.
Dari definisi ekonomi pertanian
diatas maka analisis ekonomi perusahaan pengolahan hasil pertanian, perdagangan
internasioanl atas hasil-hasil pertanian, kebijaksanaan pertanian hukum-hukum
dan hak-hak pertanahantermasuk bidang-bidangyang harus dipelajari oleh ekonomi
pertanian.
2.1.3 Peranan Sector Pertanian Dalam
Pembangunan Pertanian
Tujuan pembangunan nasional adalah adalah untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila. Dalam rangka pembangunan
nasional itu, tujuan pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejatraan petani melalui kebutuhan pangan masyarakat yang terus meningkat
dalam upaya memantapkan swasembada pangan dan perbaikan gizi (Achmad Affandi, 2)
Sepanjang sejarah pembangunan Indonesia,
kedudukan dan peranan sector pertanian masih memegang peranan penting dalam
perekonomian nasioanal. Hal ini dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja
yang hidup atau bekerja pada sector pertanian.
Pertanian merupakan sector yang memegang
peranan penting atau sector dominan sehingga sejak 1 april 1969 negara
Indonesia menjadikansektor pertanian sebagai prioritas pembangunan ekonominya
Sector pertanian mendapat prioritas utama
karena sektorini ditinjau dari berbagai segimemang merupakan sector yang
dominan dalam ekonomi nasional. Peranannya dalam penyediaan lapangan pekerjaan
pada penduduk bertambah dengan cepat dan kotribusinya dalam penghasilan devisa
dan lain-lain.
2.1.4 Usaha Tani Indonesia
Indonesia merupakan Negara pertanian. Artinya
pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonmian nasional. Hal
ini dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau
bekerja pada sector pertanian.
Ditinjau dari sudut ppembangunan
pertanian hal yang terpenting mengenai usahatani adalah bahwa usahatani
hendaknya senantiasa berubah, baik dalam ukuran maupun susunannya. Untuk
memanfaatkan metode usaha tani yang cocok bagi pertanian yang masih pyrimitif
bukanlah corak yang paling produktif apabila sudah tersedia metode-metode yang
modern (Mubiyarto, 12).
2.1.5 Potensi Usaha Produksi Jagung
Prospek usahatani tanaman jagung cukup cerah
apabila dikelolah secara intensif dan komersial berpola agribisnis permintaan
pasar dalam negeri dan berpeluang ekspor komoditas jagung cendrung meningkat
dari tahun ke tahun. Baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan
2.2 Pendapatan
2.2.1 Pengertian Pendapatan
Dalam
mengukur kondisi ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep pokok
yang paling sering digunakan yaitu melalui tingkat pendapatan. Pendapatan
kekayaan tau jazayang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi Winardi, 1998 : 2)
Dengan kata lain
pendapatan dapat juga diuraikan sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima
pekerja, buruh atau rumah tangga, baik berupa fisik maupun non fisikselama ia
melakukan kegiatan usahatani. Setiap orang yang bekerja akan berusaha untuk
memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimum agar bias memenuhi kebutuhan
hidupnya.
2.2.2 Teori Pendapatan
Dalam ekonomi
modernterdapat dua cabangutama teori, yaitu teori harga dan teori pendapatan.
Teori pendapatan termasuk dalam ekonomi makro, yaitu teori yang mempelajari tentang :
1. Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen
2. Investasi dunia usaha
3. Pembelian yang dilakukan pemerintah.
Pendapatan atau income masyarakat adalah hasil
penjualan dari factor-faktor produksi yang dimilikinya pada sector produksi dan
sector ini membeli factor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai
input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar factor produksi. Harga
factor produksi dipasar ditentukan oleh tarik-menarik antara penawaran dan
permintaan.
Dengan demikian biaya alokasi turun dan
mempunyai pengaruh terhadap profit atau laba, misalnya jumlah alokasi pada
suatu bidang kerja tertentu yang selama ini dikerjakan oleh banyak orang dapat
dikerjakan oleh lebih sedikit orang. Ini berarti ada penggunaan biaya untuk
gaji atau upah karyawan. Dengan demikian total biaya berkurang dengan turunya
total biaya ini cateris paribus, profit secara otomatis meningkat. Kenaikan ini
dapat diilustrasikan sebagai berikut (Kadariah, 1994 :17 )
Ket :
TR = Total Revenue (TR=PxC)
TC = Total Cost ( TC= FC+VC )
2.3 Kerangka Pemikiran.
Pengelolaan usaha tani merupakan
suatu sistemik yang terkait, dimana adanya input, proses, dan output.
Factor-faktor produksi yang terdiri dari lahan, modal untuk pembiayaan saran
produksi serta tenaga kerja, yang seluruhnya ditujukan untuk proses produksi
hingga akan menghasilkan output. Semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output di sebut biaya produksi.
Kepemilikan lahan dan biaya produksi sangat mempengaruhi
perkembangan usaha tani jagung. Hal ini dikarenakan semaikn luas lahan serta
semakin besar modal yang dimiliki oleh petani, maka akan semakin besar potensi
petani tersebut untuk mengembangkan usaha tani jagung.
Sarana produksi seperti bibit,
pupuk, pestisida, serta upah tenaga kerja yang digunakan didalam usaha tani
jagung akan memiliki pengaruh terhadap produksi atau output yang dihasilkan pengunaan
berbaga sarana poroduksi tersebut haruslah efektif dan efisien sehinga akan dapat mengurangi biaya produksi tetapi
meningkatkan hasil produksi/output
Output atau produksi yang dihasilkan
dari usahatani jagung jika dikalikan dengan harga jual akan menghasilkan
penerimaan usaha tani, dan selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya
produksi inilah yang disebut dengan pendapatan usahatani. Dengan melihat
pendapatan yang diperoleh dalam suatu usahatani jagung akan diketahui layak
tidaknya usaha tani petani Jagung tersebut untuk dilaksanakan.
2.4 Hipotesis Penelitian
1.
Usaha Tani jagung layak untuk diusahakan didaerah penelitian
2.
biaya pemasaran dan share margin berbeda-beda pada setiap saluran pemasaran
jagung di daerah penelitian
3.
harga ditingkat pedagang atau konsumen berpengaruh positif terhadap harga
ditingkat petani
III. METODE PENELITIAN
1.1
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah
penelitian ditentukan oleh secara purvosive
yaitu di Desa wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Daerah
penelitian ditentukan dengan pertimbagan bahwa didaerah penelitian tersebut
merupakan sentral produksi tanaman jagung
1.2
Metode Pengambilan Sampel
1.2.1
Petani
Pengambilan sampel untuk petani dilakukan dengan metode
sensus yaitu dengan mewawancarai seluruh petani jagung yang terdapat didaerah
penelitian. Jumlah populasi petani jagung didaerah penelitian adalah sebanyak
42 kk
1.2.2
Pedagang
Penentuan sampel untuk pedagang dilakukan dengan metode Simple Random Sampling yaitu dengan
mengambil sampel petani secara acak yang mewakili tiap-tiap komponen sampel
pedagang. Jumlah sampel untuk pedagang pengumpul sebanyak 1 sampel, pedagang besar 1 sampel
dan pedagang pengecer sebanyak 2 sampel
1.3
Metode Pengumpulan Data
Data
dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data skunder dan data primer.
Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani dengan pedagang
responden dengan menggunakan kuisioner (daftar Pertanyaan) yang telah
dipersiapkan, sedangkan data skunder diperoleh melalui kantor atau instansi
yang terkait seperti Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Konawe, Badan Pusat
Statistic (BPS), Kantor kecamatan Pondidaha dan Kantor Kepala Desa Wawolemo
1.4
Metode Analisis data
Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Masalah 1, Tujuan 1 digunakan alat
analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati keadaan teknologi budidaya yangh
dilakukan petani dan ketersediaan input produksi (bibit, obat-obatan, dan
tenaga kerja) didaerah penelitian
2. Masalah 2, hipotesis 1 dianalisis
dengan tabulasi sederhana untuk melihat besarnya produktifitas lahan, analisis
penerimaan, biaya, usahatani jagung, pendapatan usaha tani jagung, dan
pendapatan keluarga dan kelayakan usaha tani jagung didaerah penelitian yaitu
sbb :
N =
Dimana
:
n = Ukuran Sample
N = ukuran populasi
E = Nilai Kritis (batasan ketelitian / persen
kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan keputusan
sampel dan pupulasi)
1.5
Definisi Dan Batasan Oprasional
untuk menghindari kesalah pahaman dan
kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan
batasan oprasional sbb :
1. petani tanaman Jagung adalah petani
yang mengusahakan tanaman Jagung mulai dari penanaman hingga panen
2. Usahatani adalah suatu usaha untuk
mengelolah lahan lahan untuk penanaman tanaman Jagung
3. Criteria kelayakan adalah criteria
yang menggunakan dalam pelaksanaan suatu usaha tani untuk menukur apakah
usahatani itu layak atau tidak layak untuk dilaksanakan
4. Analisis usaha tani Jagung adalah
suatu analisis yang mengenai struktur biaya dan produksi dari suatu usahatani Jagung
5. Factor produksi adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan proses produksi untuk menghasilkan Output.
6. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani
selama proses produksi masih berlangsung
7. Produksi adalah seluruh hasil
usahatani Jagung.
8. Penerimaan adalah pendapatan kotor
yang diterima dari suatu usaha tani Jagung
9. Pendapatan lebih adalah selisih antara
penerimaan dari usahatani tanaman Jagungdengan total biaya produksi usahatani
tanaman Jagung
10. Pemasaran adalah segala kegiatan dalam
usaha yang berhubungan dengan penyaluran produksi fisik komoditi Jagung
11. Biaya pemasaran adalah segala biaya
yang dikeluarkan oleh setiap lembaga pemasaran (dalam hal ini adalah pedagang)
dalam penyaluran Jagung dari petani ke konsumen akhir
1.6
Batasan Oprasional
1. Petani
sampel adalah petani yang mengusahakan tanaman Jagung.
2. Analisis ekonomi yang dilakukan adalah
pada usahatani Jagung
3. Pedagang sampel adalah pedagang yang
memasarkan komoditi tanaman Jagung
4. Daerah penelitian adalah Desa Wawolemo,
Kec. Pondidaha, Kab. Konawe.
5. Waktu penelitian adalah Tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar