Selasa, 11 Desember 2012

Pengambilan data ESDA di kec. Puriala


ARTIKEL              


EKONOMI SUMBERDAYA ALAM (ESDA)





OLEH
MAKMUR SYAM, A.Md.Pi.,SP






PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS LAKIDENDE
2011


























RINGKASAN

                      Sumber daya alam merupakan sumber daya yang dapat menunjang kelangsungan hidup mahluk hidup yang ada di alam semesta, sumberdaya alam di klasifikasikan atau digolongkan karena untuk mempermudah pemahaman kita mengenai sifat-sifat sumberdaya tersebut.
      professor Barlow mengelompokkan sumberdaya alam menjadi 3 kelompok yaitu :
a.    Sumberdaya alam yang tidak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui
b.    sumberdaya alam yang dapat pulih atau di perbaharui
c.    sumberdaya alam yang mempunyai sifat gabungan anatara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
Sumberdaya alam dapat digolongkan menjadi 3 dasar penggolongan yaitu :
·         SDA Golongan A
·         SDA Golongan B
·         SDA Golongan C
Peninjauan di lapangan
Peninjauan/observasi dilapangan kami lakukan  ditambang golongan C, yang bertempat di Desa Tetewatu, Kec. Puriala, Kab. Konawe.
Dari hasil Observasi yang kami lakukan mengenai pengelolaan batu gunung jenis gelondongan dimana hasil yang kami temukan diantaranya :
o        Kondisi Masyarakat setempat
o        Pendapatan dan kondisi pertambangan
Terima Kasih
PENDAHULUAN
Latar Belakang

          Sumber daya alam merupakan sumber daya yang dapat menunjang kelangsungan hidup mahluk hidup yang ada di alam semesta, sumberdaya alam di klasifikasikan atau digolongkan karena untuk mempermudah pemahaman kita mengenai sifat-sifat sumberdaya tersebut. selanjutnya penggolongan tersebut akan mempermudah kita dalam merencanakan bagaimana memnfaatkanya dan bagaimana mengelolahnya agar volume SDA tersebut tidak lekas habis dan tetap lestari namun memberikan manfaat social yang optimal. SDA dapat di depinisikan juga sebagai sumberdaya atau factor produksi yang di sediakan oleh alam, dan bukan merupakan buatan manusia.
          Sumberdaya alam dikatakan sebagai sumber yang dapat diperbaharui apabila jumlah yang tersedia dapat digunakan pada setiap interval waktu yang berbeda. jumlah yang selalu tersedia inilah yang membentuk adanya aliran sumberdaya alam sehingga sumberdaya ini tidak akan mengganggu aliran sumberdaya dimasa yang akan dating. oleh karena itu penggunaan akan tetap berlangsung terus selama masih ada aliran sumberdaya itu. seperti sudah disebutkan diatas bahwa beberapa jenis sumberdaya tertentu dapat disimpan sebagai persediaan, sehingga ia diperlakukan sebagai sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui.




PEMBAHASAN
1.     JENIS SUMBERDAYA ALAM
professor Barlow mengelompokkan sumberdaya alam menjadi 3 kelompok yaitu :
d.    Sumberdaya alam yang tidak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui
e.    sumberdaya alam yang dapat pulih atau di perbaharui
f.     sumberdaya alam yang mempunyai sifat gabungan anatara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui

a.           Sumberdaya Alam yang tak pulih

Sumberdaya alam yang tidak dapat pulih mempunyai sifat bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbaharui atau diolah kembali. untuk terjadinya sumberdaya jenis ini diperlukan waktu ribuan tahun, metal, batubara, minyak tanah dan gas alam dapat dicarikan penggantinya tetapi dalam jangka waktu yang lama, sehingga kita tidak dapat mengharapkan adanya tambahan volume secara fisik dalam jangka waktu tertentu.

b.           Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui

Sumberdaya alam yang pulih mempunyai sifat yang terus menerus ada, dan dapat diperbaharui baik oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia, yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sumberdaya air (baik yang mengalir disungai, maupun yang tidak mengalir seperti danau dan laut), angin, cuacah, gelombang laut, sinar matahari dan bulan. walaupun demikian kita harus dapat menggunakan sebaik mungkin

c.            Sumberdaya Alam yang mempunyai sifat gabungan

sumberdaya alam yangada dalam kelompok ini masih dapat dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu :
Ø    Sumberdaya Biologis
yang termasuk dalamsumbardaya ini adalah hasil panen, hutan, margasatwa, padang rumput, perikanan dan peternakan. Sumberdaya alam jenis ini mempunyai ciri seperti sumberdaya alam yang dapat diperbaharui karena mereka dpat diperbaiki setiap saat, asal ada perawatan untuk melindunginya dan pemakaiannya sesuai disesuaikan dengan persediaannya dan kebutuhan.
Ø    Sumberdaya Tanah
Sumberdaya tanah menggambarkan gabungan antara fisik sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, yang tidak dapat diperbaharui, maupun sumberdaya biologis sebagai contoh adalah kesuburan tanah. kesuburan tanah dapat terjadi karena perbuatan akar tanaman, dan adannya organisme-organismeyang mengeluarkan bermacam-macam nutrisi tanah untuk diserap oleh tanaman.


2.   Implikasi SDA

Sesungguhnya perbedaan antara sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui dan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui hanya tergantung pada derajat keberadaannya. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui karena adanya penemuan-penemuan baru dari hasil eksplorasi.
          dalam penggunaanya, SDA baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, akan dapat saling melengkapi (komplementer) saling menggantikan (subtitusi), dan dapat bersifat netral. hubungan dalam penggunaan Sumberdaya alam akan sangat berguna pada saat kita membicarakan masalah kebijaksanaan dalam mengolah SDA
          setelah kita menggolongkan SDA ini kedalam beberapa macam golongan hal ini membawa implikasi sbb :
a.    bagi sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui, ketidak pastian mengenai perkembangan teknologi akan merupakan hambatan dalam perencanaan disbanding untuk SDA yang dapat perbaharui
b.    bahwa dengan berhasilnya perkembangan teknologi membuat kita kurang memperhatikan keadaan dimasa yang akan datang
c.    sangat diperlukan kebijaksanaan pemerintah untuk konservasi sda, khususnya sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui
d.    Adanya penemuan barang-barang sintetis, tidak berarti dapat menolak perlunya usaha konservasi sda




3.   penggolongan sumberdaya alam

Sumberdaya alam dapat digolongkan menjadi 3 dasar penggolongan yaitu :
·         SDA Golongan A
·         SDA Golongan B
·         SDA Golongan C
o   SDA Golongan A merupakan SDA yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi bahkan ikut mempengaruhi pasar dunia (world market) sehingga banyak investor yang berusaha untuk masuk dan mengelolah SDA tersebut, diantaranya adalah Emas, Intan, mutiara dll
o   SDA Golongan B merupakan hasil bumi yang ikut mempengaruhi kebutuhan bagi manusia terutama untuk meningkatkan hajat hidup orang banyak, diantara tambang golongan B yaitu, mangan, bauksit, timah dll
o   SDA Golongan C merupakan SDA yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan pribadi dan pemerintah, karena SDA tersebut sangat dibutuhkan untuk kegiatan infra struktur khususnya dalam mendukung pembangunan kebijakan pemerintah, diantara tambang golongan C yaitu, Pasir, Batu gunung, tanah dll.
Dari penggolongan SDA baik yang dikelolah oleh pemerintah atau dikelolah oleh swasta, semuanya itu diatur  dalam UUD 1945 Pasal 33.  sumberdaya yang dikuasai oleh pemerintah, walaupun sesungguhnya adalah berada dilahan pribadi, seperti Emas misalnya maka kita harus membuat pembedaan yang jelas antara jenis sumberdaya yang demikian ini dan barang pribadi, dan kesemuanya itu merupakan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
4.   Peninjauan di lapangan
Peninjauan/observasi dilapangan kami lakukan  ditambang golongan C, yang bertempat di Desa Tetewatu, Kec. Puriala, Kab. Konawe.
Dari hasil Observasi yang kami lakukan mengenai pengelolaan batu gunung jenis gelondongan dimana hasil yang kami temukan diantaranya :

o        Kondisi Masyarakat setempat
Kondisi masyarakat setempat merupakan mayoritas petani Policultur, dimana policultur mengacu pada pendapatan petani yang tidak tetap disebabkan kondisi lahan yang kurang mendukung untuk areal pertanian sehingga lahan mereka sebagian besar adalah pelebaran dari rawa Aopa dan dikelilingi oleh gunung berbatu. Dalam mengelolah batu gunung masyarakat Cuma menjadikan sebagai pendapatan sampingan karena kondisi pasar yang tidak temporer, bila mana banyak orderan maka masyarakat setempat berbondong-bongong ke lokasi pertambangan untuk masing-masing orang mengumpulkan batu khususnya yg gelondongan.

o        Pendapatan dan kondisi pertambangan
Awalnya lokasi tersebut merupakan pertambangan Nikel milik dari investor swasta yang melakukan eksplorasi secara besar-besaran hingga akhirnya perusahaan tersebut mengalami krisis global yang menyebabkan bahan mentah dari Nikel merosot dipasar international.
          Karena kondisi pertambangan yang kian hari kian tidur maka masyarakat setempat yang yang merupakan mata pencaharian tidak tetap mereka mulai mengumpulkan batu gelondongan maupun yang suplit untuk dijadikan sebagai pendapatan tambahan dan hasil dari pengolahan di jual ke Tangan ke dua yang berdomisili di desa setampat dengan harga jual Rp 60.000/M³ umumnya mereka bekerja sendiri ada juga yang bekerja tim, mengenai pencemaran lingkungan kondisi pertambangan sangat strategis karena jauh dari lingkungan warga sehingga limbah hasil ekplorasi terbuang ke areal kubangan, dan sampai saat ini keadaan masyarakat di pertambangan belum ada yang menelan korban jiwa
                   lokasi eksplorasi batu gunung khususnya batu gelondongan dapat bertahan hingga 25 tahun mendatang karena pengolahannya yang masih manual (menggunakan tenaga manusia) selain itu pengolahan batu gunung bukan mata pancaharian utama masyarakat setempat.









PENUTUP

Penggunaan sumberdaya Alam yang komulatif dapat mengubah penerimaan sepanjang waktu karena akumulasi barang tahan lama, dan juga barang-barang bekas akan mempengaruhi permintaan terhadap barang sumberdaya alam. sebagai misal, bertambah banyaknya batu intan yang sudah dikelolah akan mempengaruhi permintaan terhadap batu intan mentah.
penggunaan yang terus-menerus akan mempengaruhi biaya pengambilan dan pada gilirannya akan mempengaruhi penawaran barang sumberdaya alam.
dalam bidang pertambangan, pengambilan sumberdaya alam tambang yang terus-menerus akan memerlukan terowongan yang lebih dalam dan hanya akan diketemukan lapisan atau deposit sumberdaya yang semakin menipis serta biji tambang yang semakin rendah kualitasnya, penggunaan lahan secara terus-menerus perlu didukung dengan kelestarian alam demi mempertahankan keutuhan lingkungan yang bila terus-menerus di eksploitasi dapat membawa bencana kerusakan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar